Jumat, 24 Agustus 2012

Kode Plastik

Masbro n mbasist,,,,

Produk botol plastik yang sering kita jumpai sebetulnya punya kode-kode yg dapat dijadikan petunjuk penggunaan dan jenis plastik apakah yg dikandungnya..
tanda atau kode itu biasanya terdapat dibawah kemasan plastik atau pada plastik pembungkus botol tsb.

Kode atau tanda tsb merupakan tanda yang dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diikuti oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Secara Umum tanda pengenal plastik tersebut terletak di bagian bawah, berbentuk segitiga. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka serta nama jenis plastik di bagian bawahnya. Terkadang terdapat gambar garpu dan gelas yang biasanya terdapat pada produk plastik terkemuka saat ini.

Kode angka 1 : PETE/PET (Polyethylene terephthalate) tanda ini biasanya dipakai pada botol minuman. Bahan jenis ini direkomendasikan untuk sekali pakai saja dan sebaiknya tidak digunakan untuk minuman panas. Sebab panas dapat melelehkan lapisan plastik (polimer) sehingga menghasilkan zat karsinogenik, yang bersifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru yang bisa menyebabkan kanker.

Kode angka 2 : HDPE (High Density Polyethylene) biasanya dipakai pada botol susu, gallon dan lain-lain. Bahan jenis ini aman digunakan karena memiliki sifat yang lebih kuat, keras dan tahan dengan suhu tinggi. namun, tetap saja direkomendasikan untuk hanya sekali pakai juga.

Kode angka 3 : dengan tulisan PVC (Polyvinyl Chloride) merupakan jenis plastik yang banyak ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Jenis plastik ini berpotensi membahayakan organ ginjal dan hati jika bereaksi dengan makanan. Karena itu hindari menggunakan jenis plastik ini untuk membungkus atau menyimpan makanan.

Kode angka 4 : dengan tulisan LDPE (Low Density Polyethylene) biasanya dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol lembek. Sifat mekanis jenis plastik ini yaitu kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan memiliki permukaan agak berlemak. pada suhu di bawah 60 derajat Celcius sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik tetapi kurang baik bagi gas yang lain seperti oksigen. Plastik jenis ini aman dipakai untuk makanan.

Kode angka 5 : dengan tulisan PP (Polipropilen) merupakan jenis plastik yang kuat dan ringan dengan daya tembus uap rendah, ketahanan baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. jenis ini adalah bahan terbaik untuk makanan dan minuman, termasuk untuk botol susu bayi.

Kode angka 6 : dengan tulisan PS (Polystyrene) biasanya dipakai sebagai bahan tempat makan atau styrofoam, tempat minum sekali pakai. bahan jenis ini harus dihindari karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu kerja hormon estrogen pada wanita, menghambat pertumbuhan dan sistem saraf juga karena bahan ini sulit didaur ulang.

Kode angka 7 : logo daur ulang dengan angka 7 ditengahnya serta tulisan OTHER. untuk jenis plastik ini terbagi menjadi 4 macam, yaitu: SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene), PC(Polycarbonate) dan Nilon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan. PC banyak ditemukan pada botol susu bayi, gelas anank batita dan kaleng susu formula. PC bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi pada sperma dan mengubah fungsi imunitas. pemakaian plastik nomor 7 dengan tulisan SAN, ABS dan Nilon aman namun hindari plastik PC.
nah, setelah kita mengetahui kode-kode plastik tersebut diharapkan agar dapat lebih berhati-hati dalam memakai produk berbahan dasar plastik tersebut.


namun, tentunya akan timbul pertanyaan kembali Bagaimana kita bisa tahu bahwa produk tersebut termasuk jenis plastik apa, jika pada produk dimaksud tidak mencantumkan kode-kode diatas? karena ternyata tidak semua jenis produk yg beredar dipasaran menerapkan kodifikasi jenis plastik tersebut. Jangankan untuk produk yang murah meriah hemat bersahaja sedangkan pada produk bermerek dan mahal tak jelas mutu masih banyak ditemukan polos tanpa tanda pengenal kodifikasi plastik tersebut...
jadi, gimana nih solusinya..

kalo menurut penulis, karena kita gak bisa bedain jenis plastik secara instant mungkin ada baiknya untuk kembali sedikit ke jaman primitif.. menggunakan segala jenis produk berbahan dasar alami bahasa kerennya sih back to nature... ada dua solusi yang penulis tawarkan;
1. menggunakan bahan-bahan alami yang bersumber pada hasil ORGANIK misalkan , untuk pembungkus menggunakan daun-daunan selain aman juga bisa lebih sedap.
untuk alat-alat makan bisa menggunakan gerabah/tanah liat, bisa juga menggunakan bambu untuk pengganti plastik... nah yang agak repot tentunya pengganti untuk botol susu bayi. apa kira-kira yang cocok ya????
2. menggunakan bahan-bahan yang mengandung unsur kaca atau gelas, misalkan untuk solusi botol susu bayi..  nah nah nah nah... kalo kita gk mau repot kembali ke jaman primitif bisa juga kita gunakan alat-alat makan berbahan dasar kaca/gelas...

sesungguhnya plastik itu memudahkan namun juga merepotkan, namun semua itu berpulang kembali pada diri kita masing-masing sebagai END USER alias PEMAKAI a.k.a PENGGUNA..

penulis cukupkan sekian sharing ini, mudah-mudahan ada ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk dapat kita ambil hikmahnya.
wassalam..   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menerima segala jenis Kritikan dan Saran, termasuk segala jenis pesanan apapun, namun MOHON tetap jaga tata bahasa dalam berkomentar, karena bahasamu adalah akhlakmu. selain itu nanti ngobrolnya malah jadi berdarah-darah....
Terimakasih atas kunjungannya.
Haturnuhun, Thank you, Danke, Arigato, Arigek gek cunungung...